Cara Packing Barang untuk Ekspedisi Laut agar Tidak Rusak
Ekspedisi laut menjadi salah satu pilihan utama dalam pengiriman barang antarpulau maupun antarnegara. Biaya yang relatif ekonomis, kapasitas muatan besar, serta fleksibilitas terhadap berbagai jenis barang menjadikan jalur laut sangat diminati pelaku usaha dan perorangan. Namun, tantangan terbesar dalam pengiriman barang via laut adalah risiko kerusakan akibat perjalanan panjang, getaran, perubahan suhu, hingga paparan air laut. Oleh karena itu, packing atau pengemasan yang tepat sangat penting agar barang tiba di tujuan dalam kondisi utuh dan aman. Berikut penjelasan langkah-langkah dan tips packing barang untuk ekspedisi laut agar tidak rusak.
1. Memilih Jenis Kemasan yang Tepat
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih jenis kemasan sesuai karakteristik barang. Untuk barang yang mudah pecah atau bernilai tinggi, gunakan kotak kayu, peti besi, atau palet dengan bantalan ekstra. Sementara barang non-fragile bisa dikemas menggunakan karton tebal atau plastik kuat. Perhatikan juga ukuran kemasan agar tidak menyisakan banyak ruang kosong yang bisa menyebabkan barang bergerak saat pengangkutan.
2. Menggunakan Material Pelindung di Dalam Kemasan
Bagian dalam kemasan sangat penting untuk menyerap guncangan dan tekanan selama perjalanan. Gunakan bubble wrap, styrofoam, busa, kertas kraft, atau material pengganjal lain yang mampu menahan benturan. Untuk barang elektronik atau mesin, tambahkan silica gel untuk mengurangi kelembapan yang bisa menyebabkan korosi atau jamur. Pastikan seluruh sisi barang tertutup pelindung dan tidak ada bagian yang menempel langsung ke dinding kotak.
Cek Juga: Ekspedisi Darat
3. Melakukan Pengikatan Barang di Dalam Box
Jika barang yang dikirim terdiri dari beberapa bagian atau komponen, ikat masing-masing bagian agar tidak bergeser atau berbenturan satu sama lain. Gunakan tali, stretch film, atau strapping band untuk memastikan semua bagian tetap berada pada tempatnya selama perjalanan. Untuk barang cair atau dalam drum, pastikan tutupnya rapat dan beri segel tambahan agar tidak bocor.
4. Melapisi Barang dengan Plastik Tahan Air
Risiko utama ekspedisi laut adalah air dan kelembapan. Meski barang sudah dikemas dalam box, tetap disarankan untuk membungkus seluruh barang dengan plastik wrap atau plastik tahan air sebelum dimasukkan ke dalam kotak. Untuk mesin, suku cadang, atau barang elektronik, tambahkan lapisan vacuum bag jika memungkinkan agar perlindungan dari air semakin maksimal.
5. Menggunakan Palet dan Penyusunan yang Stabil
Untuk pengiriman dalam jumlah besar atau barang berat, gunakan palet kayu atau plastik sebagai alas. Palet memudahkan proses pemindahan dengan forklift dan melindungi barang dari kontak langsung dengan lantai kontainer yang bisa saja lembap atau terkena tumpahan air. Susun barang di atas palet secara rapat dan stabil, kemudian ikat dengan stretch film atau tali pengikat agar tidak mudah bergeser.
6. Melakukan Penandaan pada Kemasan
Pastikan setiap kemasan diberi label atau tanda sesuai dengan karakteristiknya, seperti “Fragile”, “This Side Up”, atau “Keep Dry”. Penandaan ini penting agar tim ekspedisi mengetahui cara menangani barang saat proses bongkar muat di pelabuhan maupun selama perjalanan laut. Gunakan stiker tahan air dan pastikan label tertempel jelas di beberapa sisi kotak.
Simak Juga: Pengiriman Cargo Udara
7. Memastikan Ventilasi dan Sirkulasi Udara
Untuk barang-barang yang sensitif terhadap kelembapan atau panas, seperti makanan, farmasi, atau bahan kimia, pastikan kemasan memiliki ventilasi secukupnya. Ventilasi mencegah kondensasi di dalam box akibat perbedaan suhu siang dan malam di perjalanan laut. Namun, pastikan ventilasi tetap aman dari kemungkinan air laut masuk.
8. Mengecek Ketahanan dan Kelayakan Kemasan
Sebelum barang dikirim, lakukan pengecekan fisik dengan cara mengguncang kemasan secara perlahan. Pastikan tidak ada suara barang bergerak di dalamnya. Jika masih ada ruang kosong, tambah bantalan hingga barang benar-benar padat dan tidak bisa bergerak bebas. Periksa juga kekuatan tutup dan pengunci kemasan agar tidak mudah terbuka selama proses loading-unloading.
9. Mengasuransikan Barang Kiriman
Sebagai bentuk perlindungan tambahan, asuransikan barang yang akan dikirim, terutama untuk barang bernilai tinggi atau rawan rusak. Asuransi pengiriman laut akan memberikan jaminan ganti rugi jika terjadi kerusakan atau kehilangan selama perjalanan.
Pengiriman barang melalui jalur laut memang efisien, namun tantangannya cukup besar terutama soal keamanan fisik barang. Dengan memilih kemasan yang tepat, menggunakan material pelindung yang memadai, melakukan pengikatan dan pelapisan anti air, serta memastikan semua prosedur packing dijalankan dengan baik, risiko kerusakan barang dapat diminimalisir. Jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan pihak ekspedisi dan memilih jasa pengiriman yang profesional serta berpengalaman di bidang ekspedisi laut.
Kunjungi Juga: Cargo Kapal Laut